Wednesday, April 20, 2016

Mahasiswa Sukses, Yasa Paramita Singgih



Mahasiswa Sukses, Yasa Paramita Singgih


Yasa Paramita Singgih lahir di Bekasi tanggal 23 April 1985, anak bungsu dari 3 bersaudara. Sejak kecil Yasa telah memulai bisnisnya, hal ini dipicu oleh kondisi ayahnya yang menderita sakit jantung sehingga ia terketuk mencari penghasilan guna membantu keluarganya. Awalnya ia mencoba menjadi seorang MC atau master ceremony di sebuah pusat perbelanjaan, honornya yang ia terima saat itu sebesar 350 ribu setiap kali tampil. Setelah kontrak sebagai MC habis, Yasa menjual lampu hias warna – warni selama 6 bulan. Buku The Power of Kepepet karya Jaya Setiabudi membuatnya terinspirasi dan berusaha mencari peluang bisnis yang dapat memberinya penghasilan tambahan.

Lulus SMA barulah Yasa memulai bisnis sendiri dengan menghubungi teman ayahnya yang memiliki usaha konveksi. Dia berusaha membuat design kaos sendiri dan menjualnya. Meski gagal meraup untung yang diharapkannya namun Yasa tidak berputus asa. Dia menyadari bahwa dia tidak memiliki rencana bisnis yang matang sekaligus cara penjualan yang tepat sehingga kaosnya tidak laku, kalaupun laku tetap membutuhkan waktu cukup panjang hingga akhirnya bisa balik modal.

Dengan rencana yang lebih matang ia membuka sebuah kedai kopi “Ini Teh Susu” pada tahun 2012 yang menjual minuman kopi duren di kawasan Kebun Jeruk Jakarta. Sukses pun berpihak padanya hingga ia nekat membuka cabang di Mall Ambassador Jakarta Selatan. Namun tanpa pengelolaan yang tepat akhirnya Yasa mengalami kebangkrutan, setelah kedainya di kawasan Kebun Jeruk ditutup pada tahun 2013, menyusul cabangnya di Mall Ambassador. Bahkan kerugiannya mencapai 100 juta rupiah.

Setelah menyelesaikan UN dan lulus, Yasa mulai menyusun rencana yang lebih matang untuk terjun ke dunia bisnis. Yasa kemudian mengibarkan bendera Men’s Republic yang menjual perlengkapan mode khusus pria yaitu sepatu kasual untuk pria, seiring berjalannya waktu, produknya pun makin bervariasi mulai dari celana dalam, jaket dan juga sandal pria.

Men’s Republic mampu menjual 500 pasang sepatu per bulan meski Yasa tidak memiliki pabrik untuk membuatnya. Laba yang didapatnya sekitar 40% dari omzet ratusan juta tiap bulannya. Sambil berjalan, ia terus mematangkan konsep bisnis dan berniat menambah jenis item barang dalam Men’s Republic.

Men’s Republic merupakan bisnisnya yang ketiga dan berfokus pada penjualan produk secara online. Selain menjual produknya sendiri, Yasa juga menjualkan produk orang lain. Selanjutnya Yasa juga berkeinginan untuk mendirikan “Bilionary Versity”, yaitu sebuah sekolah bisnis non formal bagi para calon pengusaha muda.

Selain sukses dalam bisnis, Yasa juga meraih banyak penghargaan dan diliput oleh majalah, TV maupun radio. Ia juga diundang sebagai pembicara yang dapat memberikan inspirasi bisnis dan pengembangan diri. Yasa yakin kegagalan adalah sebuah proses dalam belajar. Karena itu dia tidak segan menghabiskan dana puluhan juta rupiah untuk mengikuti seminar, training dan workshop bisnis dan pengembangan diri.

Beberapa penghargaan yang diperolehnya antara lain :

1. Sebagai Narasumber di Asia Pasific Youthpreneur tahun 2014.

2. Tokoh Muda Inspiratif versi Metro TV

3. Merupakan salah satu dari 10 Pengusaha Muda Sukses versi YukBisnis.com

4. Dinobatkan sebagai salah satu dari 7 Pengusaha Muda Berprestasi versi Kaskus.co.id

5. Salah satu dari 5 Entrepreneur Muda Tergila versi Lintas.Me

6. Salah satu dari 5 Wirausaha Muda Sukses versi SenengMedia.com


Demikian kisah Yasa, wirausahawan muda yang memulai usahanya dengan jatuh bangun mulai dari usaha desain kaos, kedai kopi dan akhirnya memiliki brandnya sendiri yakni Men’s Republic yang kini telah menjadi sebuah toko online. Kerja keras dan semangatnya yang pantang menyerah telah membuatnya menjadi sumber inspirasi bagi anak muda lainnya.
Previous Post
Next Post

post written by:

0 comments: